Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perlukah Memiliki Akun Media Sosial

 

Sudah tak aneh lagi jika di saat sekarang hampir semua orang bersentuhan dengan yang namanya media sosial. Bahkan anak yang masih di bangku SMP saja sudah memiliki akun di media sosial. Saya pun demikian, tak tanggung-tanggung di satu media sosial saja saya bisa memiliki lebih dari 1 akun. Tentunya memang saya lakukan demi pekerjaan sebagai bloger dan influencer.

Sebenarnya perlu tidak seseorang itu memiliki media sosial. Ada 2 pendapat pastinya, yaitu perlu dan tidak perlu. Seseorang yang merasa tidak perlu mempunyai media sosial biasanya lebih kepada faktor berikut:
  1. Tidak ingin kehidupan pribadinya diekspos ke publik
  2. Tidak suka narsis dengan aktivitas keseharian
  3. Tipe orang introvert akut
Sementara orang yang memiliki media sosial tidak selamanya orang ekstrovert juga lho. Biasanya mereka memiliki beberapa alasan untuk memiliki media sosial, antara lain:
  • Ingin tetap terhubung dengan teman lama
Saya pernah mencari teman lama yang hilang melalui media sosial dan itu berhasil! Bagaimana media sosial membuat kita tetep terhubung dengan teman lama yang sudah kehilangan jejaknya. Bahkan saya juga bisa membantu Ibu dalam mencari tetangga kami ketika tinggal di Kalimantan berpuluh tahun lalu lamanya.

Media sosial tidak selalu berdampak negatif pada lingkungan. Kita tahu bahwa banyak peristiwa kejahatan yang dimulai dari perkenalan di media sosial. Namun percayalah, tidak semua yang kita kenal di media sosial itu berakhir buruk asal kita tahu cara memfilternya. 

Saya merasa bersyukur karena dengan usia yang tidak muda lagi, saya menjadi semakin bijak bermedia sosial. Tugas kita sebagai generasi tua adalah mengedukasi anak atau teman yang usianya lebih muda, agar lebih bijak ketika menggunakan media sosial. 

Bijak dalam arti, tidak mudah untuk percaya dengan orang yang baru kita kenal di media sosial, membaca konten sesuai usia dan kebutuhan dan jangan cepat terpengaruh dengan berita hoax yang tersebar di media sosial.
  • Berkaitan dengan pekerjaan
Saya termasuk orang yang tidak suka eksis sebenarnya. Akun Facebook saya sudah lama tidak aktif, namun karena saya memutuskan menjadi seorang blogger akhirnya akun Facebook itu menjadi hidup kembali.

Seseorang yang ingin menjalin relasi terkait dengan pekerjaan mereka, setidaknya harus mempromosikan hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan di media sosial. 
  • Menyatakan eksistensi dirinya
Media sosial merupakan sarana branding dir yang sangat kuat apabila kita belum menyadarinya. Coba saja lihat seseorang yang sering membuat status di media sosial dengan tema-tema tertentu, maka akan diikuti oleh banyak follower.

Sekali lagi, kita harus punya dasar ketika melakukan sesuatu. Salah satunya ketika memutuskan membuat media sosial. Tidak hanya sekadar ikut-ikutan saja dengan trend yang berkembang saat ini.

Lalu, Perlu Atau Tidak Memiliki Media Sosial?

Jadi jika ditanya perlu atau tidak memiliki akun media sosial, semua tergantung kepada Anda yang menjalani kehidupan. Walaupun saya menyadari bahwa sekarang ini banyak konten media sosial yang berdalih memberikan edukasi, namun justru banyak ditonton oleh anak di bawah umur. Miris juga, namun bagaimana lagi. Kita tidak bisa mengontrol para netizen dalam membuat konten, namun kita bisa mengontrol diri sendiri dalam menggunakan media sosial dengan bijak. 

Semoga uraian saya ini bermanfaat sehingga menjadikan Anda berpikir dua kali apabila hendak melontarkan hate speech di media sosial. Kita tidak perlu menjadi pembenci apabila ada tokoh publik yang tidak disukai. Ambil sisi positif dari adanya media sosial, buang sisi negatifnya.
Maria Tanjung
Maria Tanjung Jika ingin bekerja sama di blog ini, Anda dapat menghubungi saya di mariatanjung81@gmail.com Terima kasih

Posting Komentar untuk "Perlukah Memiliki Akun Media Sosial"