Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pentingkah Memiliki Target Dalam Hidup

 

Ketika remaja dan menginjak usia 30an, saya merasa tidak perlu menentukan target dalam hidup. Bagi saya biarkan hidup itu mengalir apa adanya dan tidak perlu dipaksakan. Entah mengapa target bagi saya seperti hal yang dipaksakan. Padahal ternyata anggapan saya itu salah besar!

Saya merasa harus punya target dalam hidup sejak pandemi melanda tahun 2022. Semua gara-gara pandemi! Mungkin kalau pandemi tak datang, saya tak akan tersadar untuk punya target serta rencana masa depan. Meskipun nantinya tak terlaksana, namun setidaknya satu langkah lebih maju telah saya lakukan.

Namun tidak ada kata terlambat untuk menyusun target dalam hidup, bahkan ketika usia kalian sudah tak muda lagi tentu saja target itu tetap harus ada. Lalu kenapa sih target hidup harus ada, agar:
  • Melakukan aktivitas dalam hidup ini tak sia-sia
Kita kerja tentu ingin mendapatkan uang. Namun jangan sampai pekerjaan yang dilakukan menjadi sia-sia karena tidak adanya target dalam hidup. Buatlah target walau itu sangat sederhana, agar kalian bisa menghargai segala sesuatu dalam hidup ini.

Jika ingin punya target masuk surga, maka kalian harus bersedekah sebanyak mungkin. Bukankah seperti itu prinsipnya?
  • Rencana masa depan dapat tersusun dengan lebih baik
Bercermin dari kisah Rudi yang akan punya anak namun tak punya tabungan masa depan, maka akibatnya nanti Rudi dan istri akan sedikit bersusah payah dalam memenuhi kebutuhan bayi yang akan lahir ke dunia. 

Meskipun rezeki itu sudah ada yang mengatur yaitu Tuhan, namun manusia wajib berikhtiar juga lho. Target itu penting dibuat sejak awal suami istri menikah agar rencana masa depan pun dapat terealisasi.
  • Tidak membuang uang dengan sia-sia
Jika tidak punya target harus punya tabungan sekian puluh juta, maka kalian tidak akan menabung karena merasa tidak dikejar target. Namun jika punya target tentunya kalian akan berusaha untuk menabung dan meninggalkan gaya hidup konsumtif demi angka tabungan yang diinginkan.

Sebagai contoh, saya punya dua orang teman kerja yang menurut saya target hidupnya tak jelas. Satu teman sebut saja bernama Rudi dimana dia sudah menikah dan saat ini sedang menantikan kelahiran anak pertamanya. Rudi bekerja di perusahaan yang sama dengan saya namun perusahaan tersebut milik kakak sepupunya. Tentu saja aroma nepotisme sangat kental.

Sehari-hari Rudi kerjanya hanya main games dan tiduran di kantor. Dulu dia tak begini, namun entah mengapa setiap hari tambah malas saja. Rudi tak punya target dalam hidup, walau itu hanya menyelesaikan pekerjaan kantornya saja. Yang ada Rudi selalu menunda-nunda pekerjaan lalu di saat deadline tiba, dia akan mengatakan bahwa dirinya seolah paling sibuk di kantor.

Sekadar informasi tambahan, Rudi memiliki gaya hidup hedon sehingga hampir setiap bulan dia tidak menyisakan gajinya untuk ditabung. Yang ada malah gajinya selalu habis untuk membayar utang akibat gaya hidupnya.

Lalu satu lagi teman saya sebut saja namanya Novan dimana justru dia sangat banyak memiliki target dalam hidup. Lucunya ketika mendengar mantan karyawan kantor sudah membuka usaha sendiri, Novan malah kebakaran jenggot seolah merasa tersaingin. Iya saya tahu, dulu Novan ingin sekali membuka usaha sama seperti mantan karyawan kantor tersebut, namun ternyata keduluan. Salahnya dimana mantan karyawan membuka usaha sendiri? Tidak ada yang salah, yang tidak tepat adalah sikap Novan yang membabi buta tak jelas ketika mendengar mantan teman kerjanya sukses. Novan sendiri punya rencana membuka usaha sendiri sejak tahun 2019 namun ternyata sampai 2023 pun tidak terealisasi. Padahal kalau berbicara sudah seperti expert saja. Padahal saya selalu mengingatkan untuk segera mewujudkan mimpinya. Omong kosong sih menurut saya apa yang diimpikan Novan, selain kesombongan belaka.

Dari kisah dua orang teman saya itu maka bisa diambil kesimpulan:
  1. Perlu target hidup bahkan ketika belum ada rencana ke depan sekalipun. Rudi sudah mau punya anak, namun dia bercerita pada saya tidak punya tabungan. Dulu Rudi tak menyangka kalau dia dan istri akan diberi momongan, nyatanya takdir Tuhan berkehendak lain.
  2. Realisasikan mimpimu sesegera mungkin sebelum didahului orang lain. Dari Novan saya belajar untuk tidak iri dengan pencapaian orang lain. Toh yang membuat Novan tidak bisa maju adalah rasa malas dalam dirinya sendiri kok. Andai dia sudah mulai menyicil membeli peralatan untuk membuka usaha baru, maka saya yakin 3 tahun lalu Novan sudah menjadi bos untuk dirinya sendiri.
Demikian sedikit sharing dari saya mengapa kita perlu memiliki target dalam hidup. Semoga bermanfaat.


Maria Tanjung
Maria Tanjung Jika ingin bekerja sama di blog ini, Anda dapat menghubungi saya di mariatanjung81@gmail.com Terima kasih

Posting Komentar untuk "Pentingkah Memiliki Target Dalam Hidup"