Tips Sehat Merawat Anggota Keluarga Opname di Rumah Sakit
Daftar Isi
Setiap manusia pasti menginginkan tubuh yang sehat. Percayalah, sakit itu tidak enak! Kalian tidak bisa menikmati makanan yang lezat, tidak bisa berjalan-jalan ke tempat yang diinginkan, dan sakit menyebabkan kegiatan sehari-hari menjadi terhambat. Kecuali bagi kalian yang memaksakan diri beraktivitas di saat sedang sakit. It's okay, namun jika terlalu dipaksa, fisik yang sedang sakit pasti akan memberontak apabila tetap ingin beraktivitas.
Jadi tanggal 19 Oktober 2022 lalu, suami saya menjalani operasi tiroid di lehernya. Pastinya yang namanya tiroid tentu saja letaknya di leher. Dan dari sakit tiroid yang diderita suami, mengharuskan saya belajar banyak hal salah satunya mengenai fungsi organ tubuh manusia.
Namun bukan itu yang ingin saya bahas pada kesempatan kali ini. Sebagai seorang istri yang mendampingi suami operasi kelenjar tiroid, ternyata saya menyadari bahwa menjaga kesehatan diri sendiri sebagai pendamping pasien yang sedang sakit, sangatlah penting. Hal ini dikarenakan saya harus stay di samping suami selama 24 jam dikarenakan saat ini keluarga pasien yang menunggu harus 1 orang saja. Saya sih maklum, dikarenakan masih dalam suasana pandemi mungkin aturan tersebut masih diberlakukan. Walaupun mungkin bisa dikatakan pandemi sudah berlalu, namun ada beberapa aturan kesehatan yang tidak bisa kita bantah sesuka hati.
Saya membaca salah satu artikel dari Blogger Lamongan yang bernama mbak Fiona, dimana ketika kita merencanakan sesuatu dalam hidup namun tak terlaksana, maka jalan satu-satunya untuk bisa mensyukuri adalah hadapi dengan penuh rasa asyik. Siapa sih manusia yang gak ingin mulus dalam perjalanan hidupnya, namun kita tidak bisa mengatur Tuhan pastinya.
Sama halnya dengan sakit tiroid yang diderita suami, tentu bukan harapan kami berdua. Namun tetap saya ambil hikmahnya dan berusaha menjalani proses pengobatan dari awal sampai selesainya operasi dengan asyik. Capek iya, tapi saya ikhlas banget mendampingi suami tercinta menjalani operasi demi kesembuhannya.
Bagi kalian yang saat ini sedang merawat atau mendampingi anggota keluarga yang sedang diopname di rumah sakit, saya punya tips sederhana agar selalu fit dalam mendampingi keluarga yang sedang sakit. Tips tersebut antara lain:
1. Konsumsi vitamin atau suplemen penambah daya tahan tubuh
Jadi saya merasakan sendiri ketika mendampingi suami, rasa capeknya luar biasa. Ini pertama kalinya saya menunggu anggota keluarga diopname. Seumur hidup belum pernah sih jadi gak terbiasa juga. Saya tidak ada persiapan membawa karpet untuk tidur di lantai, bawa baju dan sebagainya. Sebab pikiran saya saat itu bisa pulang sejenak untuk mandi dan istirahat. Ternyata prediksi saya salah besar!
Saya yang tidak biasa tidur nyenyak jika bukan di rumah sendiri akhirnya harus bisa tidur di kursi sambil selonjorkan kaki di kursi lainnya. Lalu saya mandi secepat kilat di kamar mandi pasien yang tidak ada kuncinya, hahaha. Sambil takut ada keluarga pasien lain yang masuk, walaupun di depan pintu sudah saya tandai dengan sandal.
Minum vitamin atau suplemen penambah daya tahan tubuh memang penting ketika harus wira wiri dari ke kamar rawat inap, kamar mandi sampai ke kantin untuk membeli perlengkapan suami yang kurang. Apalagi kaki saya sekarang ini sudah gampang lelah jika berjalan terlalu sering, sehingga harus dibantu suplemen pereda nyeri apabila banyak aktivitas yang memerlukan kekuatan kaki untuk berjalan.
Belum lagi ketika saya harus sedikit kehujanan menunggu Abang ojol datang untuk mengambil baju kotor, kemudian diantar ke rumah. Apalagi di saat musim penghujan seperti sekarang ini, perlengkapan saat musim hujan rasanya wajib dibawa kemanapun kita pergi. Meskipun konsekuensinya barang bawaan kita menjadi lebih banyak tapi menurut saya itu yang terbaik agar tidak basah kuyup sepanjang perjalanan.
2. Tidur yang cukup
Usahakan kita ikut tidur juga ya ketika pasien yang diopname sedang tidur. Hal ini yang tidak saya lakukan ketika suami masih di bawah pengaruh anestesi. Seharusnya saya bisa ikut tidur, tapi ternyata scroll sosmed lebih menyenangkan, hahaha.
Akibatnya keesokan paginya saya mengantuk sementara saya harus membantu suami untuk buang air kecil dan menyeka tubuhnya karena belum boleh mandi.
Pasien pasca operasi menurut saya ibarat bayi, dimana ketika si bayi tidur, ibu juga harus tidur untuk mengembalikan kebugaran tubuh.
3. Jangan lupa makan
Pasca operasi tiroid, suami saya diharuskan makan bubur karena rasa sakit ketika menelan makanan padat. Ternyata suami tak selera dengan menu makanan di rumah sakit sehingga dia makan tidak habis.
Istri seperti saya mungkin ibarat ibu yang selalu menghabiskan sisa makanan anaknya, hahaha. Saya pun merasa sayang dengan makanan yang tidak dihabiskan suami, sehingga memilih makan bubur rumah sakit ketimbang beli di kantin yang terletak di lantai dasar. Bukan karena irit, namun menghemat tenaga ketika harus turun dari lantai 3 ke lantai 1. Memang ada lift, namun tetap saja kan harus jalan.
Nyatanya, saya tidak cukup kenyang dan bertenaga setelah makan makanan yang tidak dihabiskan suami. Saya akui tenaga terkuras habis-habisan karena kurang suplemen dan kurang makan! Wkwkwk. Begitu dinyatakan boleh pulang oleh dokter bedah yang menangani suami, di rumah saya seperti "balas dendam" dengan makan banyak, wkwkwkwk.
Demikian cerita singkat mengenai pengalaman saya ketika mendampingi suami yang menjalani operasi tiroid dan harus diopname. Hal ini sekaligus juga sharing kepada kalian yang belum punya pengalaman mendampingi anggota keluarga opname, bahwa tubuh kita sendiri harus fit.
Semoga bermanfaat.
Posting Komentar