Memahami Lansia dan Segala Permasalahan di Usia Senja

 
Memahami Lansia

Setiap manusia pasti terlahir dari orang tua. Entah siapapun orang tua kita suatu saat mereka akan menua seiring bertambahnya waktu. Saya pun suatu ketika akan menua. Kalian pun yang tadinya seorang anak maka akan menjalani fase menjadi orang tua dalam kehidupan ini. 

Tidak ada yang abadi dalam dunia ini. Ketika saya menyadari hal itu, rasanya banyak penyesalan yang ada dalam pikiran ini. Kenapa masa muda saya tidak dipergunakan sebaik mungkin. Kenapa saya masih menyakiti hati orang lain, dan berbagai pertanyaan lainnya yang menyadarkan bahwa hidup ini hanya sementara.

Berbicara mengenai perjalanan hidup, saya melihat dan menyaksikan sendiri bagaimana ibu saya saat ini menjalani hari tuanya sebagai seorang lansia. Ada rasa iba melihat ibu saya sudah semakin tua. Rasanya saya belum berbuat apapun untuk beliau, malah masih menjadi beban dalam hidup Ibu.

Menjadi lansia itu tentunya proses yang tidak mudah bagi yang menjalaninya. Contohnya dengan ibu saya, pasti beliau memiliki banyak hal yang dipikirkan. Saya mencoba menganalisa apa saja sih yang menjadi pemikiran lansia di usianya sekarang:
  • Masalah Kesehatan
Pastinya lansia akan mengalami beberapa masalah kesehatan seperti tulang yang mulai rapuh, pendengaran yang berkurang hingga penglihatan yang juga menurun. Ada rasa tidak nyaman namun hidup harus terus berjalan.

Mungkin lansia seperti ibu saya inginnya tetap sehat dan fit namun apa daya, takdir Tuhan sudah mengatur bahwa orang yang beranjak tua akan mengalami sejumlah penurunan fungsi pada organ tubuh.

Yang harus dilakukan lansia dengan segala permasalahan kesehatannya adalah menerima dengan ikhlas apabila menderita sakit berkepanjangan serta mulai mengurangi aktivitas yang sekiranya dapat memperparah penyakitnya.

Pastinya ada rasa tidak nyaman, seolah menjadi manusia yang tidak berguna. Namun percayalah bahwa semua manusia akan sampai pada fase seperti itu, menjadi lansia dan mengalami penurunan fungsi organ tubuh.
  • Masalah Keuangan
Lansia seharusnya memang berada di fase pensiun, tidak lagi dipekerjakan oleh suatu perusahaan. Ini bukan masalah diskriminasi, namun hampir di seluruh dunia ada yang namanya program pensiun. Dikhawatirkan ketika bekerja melebihi usia produktif akan menurunkan kualitas kerja. Namun tentu saja itu bukan akhir dari dunia, dimana lansia juga bisa bekerja di beberapa sektor usaha. 

Saya yakin beberapa lansia yang sudah memasuki masa pensiun akan mulai berpikir bagaimana menghabiskan masa tua mereka tanpa pemasukan rutin setiap bulan. Jika sudah memikirkan dana darurat dari usia muda, maka hal itu tidak menjadi masalah. Lalu bagaimana jika lansia yang tidak memiliki dana darurat bahkan uang pensiun bulanan sekalipun?

Tentu saja keturunannya yang akan bertanggung jawab terhadap pemenuhan kebutuhan ekonomi lansia tersebut. Jika tidak memiliki keturunan, diharapkan keluarga besar dapat menyokong kebutuhan hidup lansia tersebut.
  • Bagaimana Agar Tak Merepotkan Anak atau Keluarga Besar
Orang tua mana yang ingin merepotkan anaknya ketika dirinya sudah memasuki usia lanjut. Tentu sebagai orang tua yang baik, lansia tidak ingin merepotkan anak-anaknya kelak. Hal inilah yang terkadang menjadi beban pikiran lansia ketika menjalani hari-harinya.

Memiliki pemikiran seperti itu tentu saja ada baiknya namun jangan dibiarkan berlarut-larut karena bisa memengaruhi kejiwaan lansia. Jika terlalu banyak beban pikiran seorang lansia maka mereka bisa stress bahkan yang lebih parah akan menderita sakit berkepanjangan. Tentu jika sakit, seorang lansia akan lebih merepotkan keluarga besarnya.

Percayakan saja jalan hidup kita kepada Tuhan Yang Maha Esa tanpa punya ketakutan yang berlebihan.

Bagaimana Memahami Lansia ? Berikut Tips Sederhana

Ketika orang tuamu kelak sudah masuk usia lanjut, tua renta bahkan mengangkat gula seberat 1 kilogram pun sudah tidak mampu, itu artinya kalian harus mulai melakukan manajemen emosi apabila tinggal satu rumah.

Ada ada beberapa perilaku lansia yang sedikit banyak dapat membuat kita sebagai orang yang lebih muda tersulut emosi, misalnya saja:
  1. Mudah lupa atau pikun
  2. Sering mengulang-ngulang pertanyaan 
  3. Bercerita lebih sering
  4. Mudah ngambek atau marah atas hal yang tidak jelas
Sebaiknya kita sebagai anak atau keluarga yang tinggal satu atap dengan lansia, jangan mudah tersulut emosi. Ingat bahwa bisa jadi suatu saat kita juga akan seperti lansia tersebut. 

Bagaimana kita memahami lansia dengan segala permasalahannya, berikut tips yang mungkin bisa membantu berdasarkan pengalaman pribadi:
  • Luangkan waktu untuk mendengar cerita dari lansia
  • Jika lansia mengomel, maka cukup dengarkan saja. Tidak perlu kita membantah perkataan dari lansia apabila cenderung mengotot. Ini tidak hanya berlaku untuk orang tua kita saja namun untuk seluruh lansia dimana mungkin kita tinggal serumah dengannya.
  • Perhatikan kebiasaan lansia tersebut, mulai dari waktu mandi, makan dan beribadah.
  • Perhatikan apabila lansia sudah mulai menunjukkan gejala sakit. Sediakan obat-obatan yang lengkap agar tidak bingung apabila lansia sakit mendadak.
Semoga artikel yang saya tulis ini bisa bermanfaat bagi kalian yang tinggal serumah dengan lansia, meskipun itu bukan orang tua kandung.

Maria Tanjung
Maria Tanjung Jika ingin bekerja sama di blog ini, Anda dapat menghubungi saya di titikterang751@gmail.com Terima kasih

Posting Komentar untuk "Memahami Lansia dan Segala Permasalahan di Usia Senja"