Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tips Hidup Rukun Dengan Mertua Dalam Satu Rumah

 
Hidup Rukun Dengan Mertua
Mungkin gak sih seorang mertua hidup rukun dengan menantu perempuannya? Sepertinya pertanyaan itu tergantung kita yang melihat dari sisi mana. Ada yang bilang musuh terbesar mertua perempuan adalah menantu perempuannya. Entahlah apakah asumsi ini benar adanya atau tidak.

Bagi saya pribadi tak munafik jika memang namanya gesekan dengan mertua apalagi mertua perempuan akan selalu ada. Ya gimana, kita bukan anak kandung dari mertua jadi setiap kebiasaan sehari-hari bisa jadi asing di mata mertua.

Lalu kita sebagai menantu juga tidak pernah tinggal serumah dengan mertua sehingga baik buruknya menantu akan terlihat apabila serumah dengan mertua. Coba saja kalau kalian belum pernah merasakan.

Sebaliknya, mertua pasti punya pemikiran "apakah anakku akan terjamin hidupnya setelah dinikahi oleh menantunya". Anak dalam hal ini tidak ada perbedaan, baik itu laki-laki maupun perempuan.

Misalnya saja jika orang tua memiliki anak lali-laki yang akan menikah dengan perempuan pilihannya. Maka bisa jadi akan ada pikiran dari orang tua, apakah anak laki-lakinya akan diurus oleh istrinya sebaik ketika diurus oleh kedua orang tuanya. Apakah anak lelakiku akan dimasakkan makanan favoritnya oleh istri tercinta.

Sebaliknya jika anak perempuan dinikahi oleh laki-laki lain, pasti ada pertanyaan dalam hati kedua orang tuanya, "apakah anak gadisku akan diperlakukan dengan baik sebagai istri sebagaimana dulu orang tuanya memanjakan si perempuan itu.

Namun hidup harus terus berjalan. Sepasang suami istri yang sudah menikah pasti akan memilih hidup mandiri, terpisah dari kedua orang tua. Di sinilah orang tua harus percaya kepada anak dan juga menantunya.

Tapi kadang ada sepasang suami istri baru menikah yang tak seberuntung pasangan lainnya. Mereka terpaksa harus ikut orang tua terlebih dahulu karena keterbatasan finanasial, atau harus merawat orang tua yang sudah lansia.

Begini tips hidup rukun dengan mertua yang mungkin berguna:

1. Menjadi diri sendiri

Memang kita seharusnya tidak perlu berpura-pura apabila di hadapan mertua. Tunjukkan jati diri sebenarnya saja. Hal ini akan lebih terpuji menurut saya pribadi daripada harus menggunakan topeng demi menyenangkan mertua.

Percayalah, berpura-pura itu melelahkan lho. Nantinya mertua hanya tahu kamu dengan versi terbaik yang kamu ciptakan.

2. Hargai Keberadaannya Sebagai orang tua dari pasangan

Entah kamu yang numpang di rumah mertua, atau sebaliknya maka lebih baik sadari dahulu bahwa mertua itu adalah orang tua dari pasangan kita.

Tanpa kehadiran mereka di muka bumi ini, maka bisa jadi kita tak akan bisa menikah dengan pasangan. Menghargai itu suatu kewajiban yang tidak bisa dihindarkan.

Namun sebisa mungkin tempatkan diri sesuai porsi. Saya sadar kok berada satu rumah dengan mertua itu perlu adaptasi.

3. Komunikasikan apabila ada perbedaan pendapat

Yang namanya hidup pasti ada masalah donk. Begitu halnya hubungan menantu dan mertua yang berada di satu atap rumah.

Perbedaan kebiasaan dan pola pikir yang terkadang menyebabkan bentrok antara menantu dan mertua. Kalau sudah begini, maka harus ada solusi donk. Komunikasi merupakan solusi tepat yang bisa menjembatani di antara keduanya.

Penutup

Dalam hidup selalu ada gesekan dengan orang lain, entah dengan teman atau keluarga. Sebisa mungkin kita berusaha untuk bisa menyesuaikan diri dengan orang lain. Namun jika tetap tidak bisa, maka terkadang kita harus bersikap demi kenyamanan diri sendiri.

Berumah tangga tidak mungkin hanya mulus-mulus saja tanpa ada konflik. Selesaikan konflik tanpa menyakiti orang lain.
Maria Tanjung
Maria Tanjung Jika ingin bekerja sama di blog ini, Anda dapat menghubungi saya di mariatanjung81@gmail.com Terima kasih

Posting Komentar untuk "Tips Hidup Rukun Dengan Mertua Dalam Satu Rumah"